|
|
Minggu, 18 Oktober 2009
"TAKUT" AKAN TUHAN
Diposting oleh Bassist di 19.57 0 komentar
Kasih Agape
Kasih
Kasih, AGAPE. Kasih tidak bertujuan mencari kepentingan diri sendiri, melainkan kebaikan bagi orang lain. "Kasih" itu sebenarnya cakupannya luas sekali, dengan mengacu pada 1 Korintus 13:4-8 akan kita dapatkan hal-hal yang berkaitan dengan kasih yang perinciannya sebagai berikut :
[1] sabar,
[2] murah hati,
[3] tidak cemburu,
[4] tidak memegahkan diri,
[5] tidak sombong,
[6] tidak melakukan yang tidak sopan,
[7] tidak mencari keuntungan diri sendiri,
[8] tidak pemarah,
[9] tidak menyimpan kesalahan orang lain,
[10] tidak bersukacita karena ketidakadilan,
[11] menutupi segala sesuatu,
[12] percaya segala sesuatu,
[13] mengharapkan segala sesuatu,
[14] sabar menanggung segala sesuatu,
Reff ayat :
* 1 Korintus 13:4-8
13:4 , Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 , Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6, Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 , Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
13:8 , Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Kasih adalah kegiatan, kelakuan, dan tindakan, bukan hanya sekedar perasaan batin atau motivasi, ada yang menarik kita simak disini bahwa kasih itu "tidak bersukacita karena ketidakadilan (ADIKIA, harfiah ketidakbenaran)" dengan kata lain kasih itu selalu berhubungan dengan kebenaran.
Diposting oleh Bassist di 19.45 0 komentar
Buah Roh
BUAH ROH
* Galatia 5:22-25
5:22 LAI TB, Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 LAI TB, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
5:24 LAI TB, Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
5:25 LAI TB, Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Rasul Paulus merincikan buah Roh (bukan perbuatan). Roh bukan daging, daftar yang dirincikan dalam 2 ayat ini semuanya menarik, dan menariknya lagi kata "buah" ditulis dalam bentuk "tunggal" artinya daftar kebajikan yang dirincikannya itu merupakan kesatuan dan kepaduan dari hidup didalam Roh.
Bentuk tunggal dari kata buah itu, mungkin juga ditujukan kepada oknum Yesus Kristus, dimana didalam Pribadi inilah tampak secara sempurna rincian buah Roh itu.
Karena kata "buah" disini berbentuk tunggal, boleh kita istilahkan bahwa "Buah Roh" itu adalah "satu buah dengan 9 rasa" (kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri), ke-9 nya secara simultan (bersama-sama) tampak dan terbukti.
Maka kita tidak perlu memberikan suatu strata dari setiap kebajikan yang dirincikan itu, misalnya menempatkan kasih lebih diatas sukacita, damai-sejahtera dan seterusnya. Kata buah yang tunggal itu menghasilkan suatu sifat yang jamak sang saling berkait satu sama lain dalam kesatuan.
Penggunaan kata buah disini juga menekankan suatu hasil dari kehidupan dalam Roh yaitu kebajikan yang tampak dalam kehidupan orang-orang yang percaya dan menteladani sikap Yesus Kristus.
Diposting oleh Bassist di 19.44 0 komentar
We Are The Reason
WE ARE THE REASON
by: Avalon
Verse 1:
G Am/F# B Em
As little children we would dream of Christmas morn
Dm7 G C G/B Am7
and all the gifts and toys we knew we'd find
B Em Em/D
but we never realised a baby born one blessed
Em/C# Cmaj7 Am7 D7
night gave us the greatest gift of our lives
Chorus:
G Am/G
We are the reason that He gave His life
Dsus D G
we are the reason that He suffered and died
D/F# Em Am7
to a world that was lost, He gave all He could
D7 G
give to show us the reason to live
Verse 2:
G Am/F# B Em
As the years go by we learned more about gifts
Dm7 G C G/B Am7
giving of ourselves and what that means
B Em Em/D
On a dark and cloudy day a man hung crying
Em/C# Cmaj7 Am7 D7
in the rain because of love, because of love
BRIDGE:
Eb Bb/D
I've finally found a reason for living,
Bbm Ab/C
it's in giving every part of my heart to Him
Abm/B Eb/Ab Cm7
In all that I do, every word that I say
F Ab E
I'll be giving my all just for Him, for Him
Chorus 2:
Amaj7 Bm7/A
And we are the reason that He gave His life
Bm/Ab G/C# F#m7 A
we are the reason that He suffered and died
Dmaj9 A/C#
to a world that was lost
Bm Bm7/A
He gave all He could give
Bm/Ab G/C# F#m Fmaj7
to show us the reason to live
D A
He is my reason to live
Diposting oleh Bassist di 19.30 0 komentar
Selasa, 06 Oktober 2009
Hukum Kasih
"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Diposting oleh Bassist di 03.50 0 komentar
Doa Kristen
“Berserulah kepadaKu, maka Aku akan menjawab engkau dan akan menunjukkan kepadamu hal-hal yang besar dan yang luar biasa (tidak terpahami), yakni yang tidak kau ketahui” (Terjemahan bebas dari King James Version)
Pertanyaan: Kenapa kita harus berdoa ?
Jawab: Ada tiga alasan kenapa kita harus berdoa:
I. Doa dimulai dengan undangan Allah (“Berserulah kepadaKu”)
Keistimewaan yang pertama dalam hal berdoa adalah, Allah mengundang kita untuk untuk berdoa.
Sebagai orang Krsiten kita mempunyai suatu keistimewaan yang agama lain tidak miliki. Yaitu dalam hal berdoa. Kalau agama lain, mereka berdoa karena suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Doa itu selalu dihubungkan dengan factor kesetiaan. Tetapi bagi orang Kristen, berdoa itu dimulai dari inisiatif Allah sendiri.
Allah berkomunikasi dengan umatNya melalui doa. Doa adalah pintu masuk kepada supra natural power. Melalui doa kita dapat mengalami kuasa Allah.
Ada tiga bukti sehubungan dengan undangan berdoa:
- Baca 2 Tawarikh 1: 7, Suatu kali Tuhan datang kepada Salomo dalam mimpinya dan berkata, “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadam ”
- Baca Matius 7: 7, Suatu kali Yesus berkata kepada murid-muridNya ,”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu…..”
- Baca Yakobus 4: 2, Yakobus berkata, “Kamu tidak memperoleh apa- apa, karena kamu tidak berdoa”
Jadi, hal yang pertama kenapa kita harus berdoa adalah karena Allah mengundang kita untuk beseru kepadaNya.
II. Kita berdoa karena ada janji dari doa yang dipanjatkan (“Aku akan menjawab engkau”)
Keistimewaan yang kedua dalam hal berdoa adalah Allah berjanji untuk menjawab doa kita.
Ada tiga macam jawaban doa yang dapat kita terima dari Tuhan:
A. Tuhan menjawab “Ya”
Baca Markus 10: 46- 52. Bartimeus adalah seorang pengemis buta yang sudah lama sekali hidup dalam penderitaan. Ketika Tuhan Yesus lewat di Yerikho, Bartimeus berseru dan meminta supaya Tuhan Yesus menyembuhkan matanya. Dan Yesus segera menjawab “ya!” Aku kabulkan permintaanmu itu! Maka seketika itu celiklah mata Bartimeus. Alangkah indah sekali jawaban Yesus seperti itu: Ya , dan seketika itu terjadi!
Tanpa harus menunggu lama- lama Tuhan sudah berikan jawabanNya yang luar biasa! Tentunya ada banyak kesaksian tentang jawaban doa yang seperti ini.
Ada dua hal supaya doa kita pasti terjawab:
· Doa yang lahir dari iman (Yak. 5: 15)
· Doa orang yang benar (Yak. 5: 16)
B. Tuhan menjawab “Tunggu”
Menunggu adalah satu hal yang paling membosankan.
Tetapi banyak contoh yang kita boleh lihat: Dalam Perjanjian Lama yaitu mereka yang tergolong sebagai pahlawan iman:
· Nuh, harus menunggu 120 tahun lamanya, sampai ia menggenapi janji Allah mengenai air bah.
· Abraham harus menunggu 25 tahun lamanya, sampai ia menerima janji Allah mengenai kelahiran Ishak.
· Yusuf harus menunggu 13 tahun lamanya, sampai mimpinya menjadi kenyataan.
· Musa harus menunggu selama 40 tahun, sampai Allah memanggil ia untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir.
Dalam Perjanjian Baru
· Imam Zakharia (Luk. 1: 5- 25)
Kenapa kita harus menunggu? Kita tidak tahu sepenuhnya rencana Tuhan. Yang pasti adalah, Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya!
C. Tuhan menjawab “Tidak”
a. Pengalaman Tuhan Yesus ketika ditaman Getsemani (Baca Lukas 22: 42)
Ketika Tuhan Yesus sedang dalam suatu pergumulan yang hebat, Ia berdoa dengan suatu permohonan “Kalau boleh kiranya cawan ini lepas dari padaKu”. Bapa disorga menjawab: Tidak! Dengan demikian, Yesus harus minum cawan murka Allah itu.
b. Pengalaman dari ibu Yohanes dan Yakobus (Mat. 20: 20- 24)
Mrs. Zebedeus meminta kepada Tuhan Yesus supaya kedua puteranya mendapat kedudukan yang tinggi dalam pemerintahan Tuhan Yesus kelak. Yesus menjawab: “Tidak”.
c. Pengalaman orang Gerasa (Mark. 5: 18- 19)
Suatu kali ada seorang yang kerasukan Setan, tinggal dipekuburan. Ketika ia bertemu dengan Tuhan Yesus, maka orang itu mengalami kelepasan dan menjadi sembuh atau normal kembali. Kemudian orang Gerasa ini meminta supaya ia diperbolehkan untuk mengikut Tuhan Yesus. Tetapi Tuhan Yesus menjawab: “Tidak.”
d. Pengalaman rasul Paulus (2 Kor. 12: 7- 9)
Paulus meminta kepada Tuhan supaya ia dibebaskan dari duri dalam dagingnya. Tetapi Tuhan menjawab: Tidak! Justru dalam kelemahan anugerah itu nyata!
Jadi tidak semua doa kita akan dijawab ‘ya’. Ada kalanya ‘tidak’. Allah mengetahui sepenuhnya kenapa Dia menjawab ‘tidak’.
Jadi, hal yang kedua kenapa kita harus berdoa adalah karena Allah akan menjawab doa kita.
III. Kita berdoa karena ada kuasa dalam doa (“Aku akan menunjukkan kepadamu hal-hal yang besar dan yang luar biasa (tidak terpahami), yakni yang tidak kauketahui”)
Keistimewaan yang ketiga dalam hal berdoa adalah Allah akan menunjukkan kepada kita hal-hal yang dashyat.
Pada tahun 1904 propinsi Wales (England) telah membutuhkan lawatan Allah, dibandingkan dari semua tempat diplanet bumi ini. Hal ini disebabkan, karena moral orang-orang di kota propinsi Wales sudah sangat bobrok: Korupsi, kata-kata kotor, keserakahan, pelacuran dan hampir seluruh penduduk hidup dalam tarap kemiskinan.
Pada tahun 1901, doa telah dimulai di propinsi Wales. Setahun kemudian, tahun 1902, sejumlah 2000 pendoa sudah terbentuk di seluruh propinsi Wales, yang pada waktu itu berpendudukan 2,5 juta jiwa.
Allah mengurapi seorang pemuda, Evan Roberts, yang pada waktu itu ia berusia 25-tahun, seorang pekerja kasar di sebuah pertambangan. Dalam usia 12- tahun Evan Roberts sudah bekerja selama 12-jam sehari. Sementara istirahat, Evan Roberts meluangkan waktunya untuk membaca Alkitab. Tiga belas tahun lamanya Evan Roberts berdoa untuk lawatan Allah. Setiap minggu pagi, setelah pintu gereja di buka Evan Roberts masuk kedalam dan duduk paling depan.
Suatu kali Evan Roberts dikeluarkan dari apartementnya karena berdoa terlalu keras.
Karena Evan Roberts telah berdoa dan berpuasa, Allah datang melawat Wales, tahun 1904. Ratusan ribu orang bertobat. Lawatan Allah ini sampai ke seluruh England, Irlandia dan bahkan keseluruh dunia, seperti Skandinavia, Eropah, Afrika, India, Korea dan China. Dikatakan bahwa, “no other single person in modern history was so instrumental in the move of God as Evan Robers.”
John Wesley berkata, “Allah tidak dapat berbuat sesuatu kecuali umatNya berdoa,”
Jadi, hal yang ketiga kenapa kita harus berdoa adalah karena Allah akan memanifestasikan kuasaNya melalui doa.
IV. Praktek doa
Doa raja Salomo merupakan doa yang terpanjang dalam Alkitab (1Raja 8: 23- 53). Sebaliknya doa Simon Petrus merupakan doa terpendek dalam Alkitab (Matius 14: 30). Kesimpulannya adalah bukan panjang atau pendeknya sebuah doa namun yang utama adalah doa itu harus lahir dari dalam hati yang ‘tulus’ dan dilaksanakan dengan ‘iman’.
I. Kepada siapa doa itu disampaikan?
Doa itu disampaikan kepada Bapa, oleh Roh Kudus dalam nama Yesus Kristus (Yoh. 16: 23- 24).
· Bapa yang Kekal (Mazmur 93: 2, Yesaya 40: 28)
· Bapa yang Mahakuasa (Mazmur 21: 2; 62: 12)
· Bapa yang Mahatahu (Kejadian 3: 5, 1 Samuel 2: 3)
· Bapa yang Setia (Mazmur 146: 6)
· Bapa yang Mahakasih (2 Samuel 24: 14, 1 Tawarikh 21: 13)
· Bapa yang panjang Sabar (Kejadian 34: 6, Mazmur 15: 8)
II. Bagaimana posisi kita dalam berdoa?
Posisi atau sikap kita dalam berdoa tidak seberapa penting dibandingkan dengan sikap hati kita. Alkitab memberikan beberapa sikap dalam berdoa:
· Berdiri (Markus 11: 25)
· Duduk (1 Tawarikh 17: 16- 27)
· Tunduk (Keluaran 34: 8)
· Tiarap (Mazmur 6: 6)
· Dengan muka mencium ke tanah atau bersujud (Matius 26: 39)
· Berlutut (1 Raja 8: 54, Daniel 6: 10, Lukas 22: 41, Kisah rasul 20: 36)
· Dengan muka diantara kedua lutut (1 Raja 18: 42)
III. Dimana saja kita boleh berdoa?
· Di dalam kamar (Matius 6: 6)
· Dimuka umum (Kisah rasul 20: 20)
· Ditempat yang sudah ditentukan sebelumnya (Matius 26: 18)
· Dimana saja (Matius 18: 20)
Konklusi:
Doa adalah pintu masuk kepada supra natural power. Jangan berhenti berdoa. Karena Allah tidak dapat melakukan segala sesuatu, sekalipun Ia dapat, tetapi Ia memilih sampai kita datang dan berseru kepadaNya.
Diposting oleh Bassist di 03.48 0 komentar
Pengakuan Iman Rasuli
1. Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, khalik langit dan
bumi.
2. Dan kepada Yesus Kristus AnakNya Yang Tunggal, Tuhan Kita.
3. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
4. Yang menderita sengsara dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan mati dan dikuburkan turun ke dalam kerajaan maut. (Sebagian versi hanya mengatakan "Yang menderita", tanpa "sengsara", dengan pertimbangan bahwa sengsara dengan sendirinya mengandung arti penderitaan).
5. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.
6. Naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa.
7. Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
8. Aku percaya kepada Roh Kudus.
9. Gereja Katolik yang kudus [versi Katolik] ; Gereja yang kudus dan am [versi Protestan], persekutuan Orang Kudus ("Katolik" di sini berarti semesta dan universal, arti yang sama dengan kata "am" yang digunakan dalam versi Protestan).
10. Pengampunan Dosa.
11. Kebangkitan badan [atau] kebangkitan orang mati (Sebagian versi menerjemahkan "kebangkitan daging", yaitu terjemahan harafiah dari "carnis resurrectionem" (bahasa Latin) atau "σαρκος ανάστασιν" (sarkos anastasin) (bahasa Yunani).)
12. dan Hidup Yang Kekal.
Diposting oleh Bassist di 03.45 0 komentar
MENGENAL ROH KUDUS
Pendahuluan:
Roh Kudus adalah salah satu oknum dari Allah TriTunggal yang setara dengan Bapa dan Putra (Yesus Kristus). Dia adalah pribadi yang memiliki pikiran, perasaan, dan kehendak.
Dengan ini kita menolak pandangan “Saksi Yehovah” yang menganggap Roh Kudus hanyalah semata-mata suatu tenaga/kuasa. Memang benar suatu pribadi memiliki kuasa/tenaga, tetapi kuasa/tenaga bukanlah suatu pribadi.
I. Bukti bahwa Roh Kudus adalah berpribadi:
1. Dia memiliki ratio (I Korintus 2:10-12).
2. Dia memiliki emosi (Efesus 4:30, Yesaya 63:10).
3. Dia memiliki kehendak (I Korintus 12:11).
Dengan kepribadian ini Roh Kudus dapat melakukan hal-hal sebagai pribadi/oknum yang sempurna. Mis: berbicara (Wahyu 2:7), berseru (Galatia 4:6), berdoa (Roma 8:26), bersaksi (Yoh. 15:26), mengajar (Yoh 14:26, Nehemia 9:20), memimpin (Roma 8:14), memerintah (Kisah 16:6-7), memanggil dan memberi tugas (Kisah 13:2, 20:28), memberi
kuasa (Kisah 1:8).
II. Bukti bahwa Roh Kudus adalah Allah:
1. Mendapat panggilan sebagai Allah (Kisah 5:3-4).
2. Memiliki sifat-sifat Allah: Kekal (Ibr. 9:14), Maha Hadir (Maz. 139:7-10), Maha Kuasa (Luk. 1:35), Maha Tahu (I Kor 2:10-12), Maha Benar (I Yoh 5:6), Maha Kudus (Luk. 11:13),
3. Setara dengan Bapa dan Putra (Yesus Kristus): Formula baptisan (Matius 28:19), Berkat ilahi (II Kor 13:14), Klaim Yesus Kristus (Yoh 14:16).
III. Pekerjaan Roh Kudus:
1. Berhubungan dengan ciptaan:
a. Menciptakan alam semesta (Kej 1:2, Maz 33:6).
b. Memelihara alam semesta (Mazmur 104:30).
2. Berhubungan dengan Alkitab:
a. Mewahyukan dan menginspirasikan ( II Pet 1:20-21).
b. Memberi penerangan/penjelasan (Yoh 14:26).
3. Berhubungan dengan orang yang tidak percaya:
a. Menginsyafkan akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yoh 16:8-11).
4. Berhubungan dengan orang percaya:
a. Memperanakkan/melahirkan kembali (Yoh 3:3-5, Titus 3:5).
Melahirkan dengan roh oleh air. Air ini lambang dari Firman Allah ( Lih: I Pet 1:23). Oleh Roh Kudus mereka yang percaya kepada Firman dijadikan sebagai "anak-anak Allah".
b. Membaptiskan ( I Kor 12:12-13, Markus 1:8).
Baptisan Roh Kudus bukan dilakukan oleh hamba Tuhan, melainkan oleh Allah (Roh Kudus). Baptisan ini "tidak kelihatan". Tujuannya agar seorang yang percaya boleh dimasukkan kedalam anggota "tubuh Kristus" (gereja) yang tak kelihatan dan yang universal (Am) atau masuk menjadi anggota dalam keluarga Allah. Sebagai tanda yang kelihatan seorang yang percaya perlu masuk ke dalam anggota gereja lokal yang ditandai dengan baptisan air.
c. Tinggal/diam dalam diri orang percaya (Yoh 14:16-17).
Tanpa kecuali, Roh Kudus akan tinggal selama-lamanya dalam orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Walaupun orang itu masih baru, lemah, belum dewasa, dan tidak sempurna. Misalnya: jemaat Korintus (I Kor 3:16, 6:19).
d. Memateraikan (Efesus 1:13-14).
Menyatakan bahwa orang percaya adalah milik sah dari Allah, gambar dan rupa Allah dipulihkan lagi, ahli waris kerajaan Allah, dan sebagai jaminan keselamatan selama-lamanya.
Catatan: Pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang percaya dari no 4a-4d adalah sekali untuk selama-lamanya. Jadi, tidak berulang-ulang!
e. Memenuhi (Kisah 2:4, 4:31, 6:3,5, 11:24, Efesus 5:18).
Menyatakan penyerahan total dari setiap aspek hidup orang percaya agar "dikontrol" oleh Roh Kudus. Untuk kepenuhan Roh Kudus ini tak ada formula khusus, dan tak ada tanda-tanda khusus. Kecuali ketaatan mutlak terhadap Roh Kudus dan menyerahkan seluruh aspek hidup kita untuk dikontrol olehNya.
f. Memberi karunia rohani (I Korintus 12:11).
Tujuannya untuk melengkapkan pelayanan dalam "tubuh Kristus" (gereja) agar jemaat dapat dibangunkan. Semua orang percaya minimum diberi satu karunia, dan tak ada karunia yang seragam. Untuk melihat jenis karunia Roh Kudus, lihat: I Kor. 12: 4-28; Rom. 12: 6-8; Efe. 4: 8-14; I Kor. 7: 7-8; I Kor. 13: 3; I Pet. 4: 9-10.
g. Mengurapi (I Yoh 2:20,27).
Kata “mengurapi” berarti memberi pengajaran dan pengetahuan serta kuasa yang berhubungan erat dengan pelayanan seseorang. Band: I Kor 2:9-14, Roma 8:2, 9-11.
h. Memimpin/membimbing (Gal 5:25, Roma 8:14).
Tujuannya agar orang percaya tidak menyimpang dari pengajaran Firman Allah yang dapat mengakibatkan salah jalan/berdosa terhadap Allah. Band: Yoh 16:12-13. Roh Kudus memimpin dan membimbing tidak harus dengan mimpi, tanda-tanda supranatural, penglihatan, suara khusus, atau tanda-tanda aneh lainnya. Melainkan dengan FirmanNya dan gerakanNya dalam hati kita. Mis: Philipus (Kisah 8:27-29), Paulus dan Barnabas (Kisah 13:2-4, 16:6-7).
i. Mendoakan (Roma 8:26).
Ketika orang percaya lemah dan tak dapat berdoa, maka Roh Kudus menjadi pengantara doa kita kepada Allah. Kata “keluhan” dalam ayat diatas bukanlah “bahasa lidah/roh”.
j. Menghibur (Yohanes 16:7).
Ketika orang percaya sedih, kecewa, dan putus asa, Roh Kudus akan menghibur dan menguatkan. Dengan demikian orang percaya dapat bertahan terus hidup sesuai kehendak Allah. Penghiburan terbesar adalah oleh Roh Kudus melalui Firman Allah.
Catatan: Pekerjaan Roh Kudus dalam orang percaya dari No 4e-4j adalah pekerjaaan yang dilakukan secara berulang-ulang. Oleh sebab itu dapat kita minta dalam doa secara berulang-ulang pula.
Diposting oleh Bassist di 03.43 0 komentar
Minggu, 06 September 2009
10 Hukum Tuhan
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHANmu.
3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat [Minggu]. Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu.
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzinah.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya [suaminya], atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.
Diposting oleh Bassist di 19.06 0 komentar
Tentang keselamatan kita
Bagaimana saya bisa yakin tentang keselamatan?
banyak orang berjuang dengan ketidakpastian tentang keselamatan mereka. Jika Saudara menghadapi hal ini, ada beberapa pertanyaan yang dapat Saudara ajukan kepada diri Saudara sendiri untuk membantu Saudara dapat yakin tentang hubungan pribadi Saudara dengan Tuhan.
1. Sudahkah saya percaya kepada Yesus Kristus sebagai pengganti dosa-dosa saya dan menerimaNya sebagai penyelamat pribadi?
Alkitab mengatakan bahwa hanya inilah satu-satunya jalan untuk mendapatkan keselamatan.
“Tetapi semua orang yang menerimanya diberinya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya.” (Yohanes 1:12).
2. Apakah Saudara lebih mempercayai perasaan Saudara daripada firman Tuhan, sebagai kepastian dari keselamatan?
Alkitab berkata:
“Barangsiapa percaya kepada Anak ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” (Yohanes 3:36).
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.” (Yohanes 5:24).
3. Apakah Saudara mendasarkan keselamatan atas apa yang telah Saudara lakukan bagi Tuhan, daripada apa yang telah Tuhan lakukan bagi Saudara?
Alkitab berkata bahwa bukan apa yang kita perbuat untuk memperoleh keselamatan. Allah, karena kasih karuniaNya, mengerjakan semua yang diperlukan supaya selesai.
“Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmatNya.” (Titus 3:5a).
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9).
Alkitab mengatakan bahwa kita dapat meyakini bahwa kita memiliki hidup yang kekal jika kita percaya kepada Yesus sebagai penyelamat kita!
“Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” (1 Yoh 5:11-13).
Petunjuk Hidup Kristen
Percaya kepada Yesus Kristus, Anak Allah yang mati sebagai ganti dosa-dosa kita adalah satu-satunya jalan yang dibutuhkan untuk keselamatan. Kita dapat bersemangat bahwa kita memang memiliki hidup yang kekal karena Allah yang mengatakannya, karena perubahan telah mengambil tempat dalam kehidupan kita, karena kita bersedia membagi Kristus dengan orang lain, dan karena kita berkeinginan untuk hidup menyenangkan Tuhan.
1. Kita tahu bahwa kita memiliki hidup yang kekal karena Allah yang mengatakannya.
Firman Allah berkata bahwa kita memiliki hidup yang kekal jika kita menerima Kristus sebagai penyelemat kita.
“Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” (1 Yoh 5:13).
2. Kita tahu bahwa kita memiliki hidup yang kekal karena perubahan telah mengambil tempat dalan hidup kita sejak kita menjadi Kristen.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus dia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang!” (2 Korintus 5:17).
Ini mungkin hanyalah perubahan kecil. Untuk pertama kali mungkin tidak terlihat oleh orang lain. Namun ayat ini mengatakan kepada kita bahwa secara kedudukan kita sudah jadi orang yang baru ketika kita menerima Kristus dan perubahan dalam hidup kita tidak dapat kita elakkan.
3. Kita tahu bahwa kita memiliki hidup yang kekal karena kita bersedia membagi Kristus dengan orang lain.
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.” (Roman 1:16).
4. Kita tahu kita telah menerima hidup yang kekal karena kita mau hidup beribadah.
“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah dalam dunia sekarang ini…” (Titus 2:11-12).
Diposting oleh Bassist di 19.02 0 komentar