Bagaimana saya bisa yakin tentang keselamatan?
banyak orang berjuang dengan ketidakpastian tentang keselamatan mereka. Jika Saudara menghadapi hal ini, ada beberapa pertanyaan yang dapat Saudara ajukan kepada diri Saudara sendiri untuk membantu Saudara dapat yakin tentang hubungan pribadi Saudara dengan Tuhan.
1. Sudahkah saya percaya kepada Yesus Kristus sebagai pengganti dosa-dosa saya dan menerimaNya sebagai penyelamat pribadi?
Alkitab mengatakan bahwa hanya inilah satu-satunya jalan untuk mendapatkan keselamatan.
“Tetapi semua orang yang menerimanya diberinya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya.” (Yohanes 1:12).
2. Apakah Saudara lebih mempercayai perasaan Saudara daripada firman Tuhan, sebagai kepastian dari keselamatan?
Alkitab berkata:
“Barangsiapa percaya kepada Anak ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” (Yohanes 3:36).
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.” (Yohanes 5:24).
3. Apakah Saudara mendasarkan keselamatan atas apa yang telah Saudara lakukan bagi Tuhan, daripada apa yang telah Tuhan lakukan bagi Saudara?
Alkitab berkata bahwa bukan apa yang kita perbuat untuk memperoleh keselamatan. Allah, karena kasih karuniaNya, mengerjakan semua yang diperlukan supaya selesai.
“Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmatNya.” (Titus 3:5a).
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9).
Alkitab mengatakan bahwa kita dapat meyakini bahwa kita memiliki hidup yang kekal jika kita percaya kepada Yesus sebagai penyelamat kita!
“Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” (1 Yoh 5:11-13).
Petunjuk Hidup Kristen
Percaya kepada Yesus Kristus, Anak Allah yang mati sebagai ganti dosa-dosa kita adalah satu-satunya jalan yang dibutuhkan untuk keselamatan. Kita dapat bersemangat bahwa kita memang memiliki hidup yang kekal karena Allah yang mengatakannya, karena perubahan telah mengambil tempat dalam kehidupan kita, karena kita bersedia membagi Kristus dengan orang lain, dan karena kita berkeinginan untuk hidup menyenangkan Tuhan.
1. Kita tahu bahwa kita memiliki hidup yang kekal karena Allah yang mengatakannya.
Firman Allah berkata bahwa kita memiliki hidup yang kekal jika kita menerima Kristus sebagai penyelemat kita.
“Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” (1 Yoh 5:13).
2. Kita tahu bahwa kita memiliki hidup yang kekal karena perubahan telah mengambil tempat dalan hidup kita sejak kita menjadi Kristen.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus dia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang!” (2 Korintus 5:17).
Ini mungkin hanyalah perubahan kecil. Untuk pertama kali mungkin tidak terlihat oleh orang lain. Namun ayat ini mengatakan kepada kita bahwa secara kedudukan kita sudah jadi orang yang baru ketika kita menerima Kristus dan perubahan dalam hidup kita tidak dapat kita elakkan.
3. Kita tahu bahwa kita memiliki hidup yang kekal karena kita bersedia membagi Kristus dengan orang lain.
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.” (Roman 1:16).
4. Kita tahu kita telah menerima hidup yang kekal karena kita mau hidup beribadah.
“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah dalam dunia sekarang ini…” (Titus 2:11-12).